HEMATOLOGI

HEMATOLOGI

     Hematologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang darah dan bagian penyusun darah. Pemeriksaan hematologi merupakan salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di laboratorium-laboratorium. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan eritrosit(sel darah merah), trombosit (platelet/keping darah), leukosit (sel darah putih), LED (laju    endap darah), Hb (hemoglobin), hematokrit dan masih banyak lagi.
     Darah merupakan salah satu orgam tubuh yang sangat penting bagi manusia. Didalam darah terkandung berbagai macam komponen, baik komponen cairan berupa plasma darah, maupun komponen padat berupa sel-sel darah. Hematologi merupakan salah satu ilmu kedokteran yang mempelajari tentang darah dan jaringan pembentuk darah (Firani, 2018).
     Pembekuan darah adalah proses dimana komponen cairan darah ditransformasi menjadi material semi solid yang dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama oleh sel-sel darah yang terperangkap dalam jaring-jaring fibrin. Fibrin adalah suatu protein yang tidak larut dan berupa benang berbentuk semacam jaring-jaring. Fibrin yang terbentuk berasal dari fibrinogen ini karena adanya trombin, yaitu suatu proteolitik enzim yang baru bisa bekerja apabila dalam keadaanaktif (Handayani dan Ani, 2008).
     Menurut Tambayong (2000), tiga reaksi dasar merupakan cara berurutan untuk pembekuan darah yaitu :
1. Aktivator protrombin dibentuk oleh cara intrinsik atau ekstrinsik dalam berespons pada kerusakan jaringan atau endotel
2. Aktivator protrombin mengkatalis perubahan protrombin menjadi trombin
3. Trombin mengkatalis perubahan fibrinogen yang dapat larut menjadi benang-benang polimer fibrin padat. Benang-benang fibrin ini membentuk jaring-jaring dimana plasma,sel-sel darah dan trombosit menempel untuk membuat bekuan.
     Antikoagulan adalah zat yang menghambat koagulasi (penggumpalan) darah. Antikoagulan mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembntukan. Jika tes membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah pengambilan spesimen unuk mencegah pembentukan microlot. Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
     Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Heparin
     Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat misalnya untuk emboli paru-paru dantrombosis vena dalam, oklusi arteri akut atau infark miokard akut. Obat tini juga digunakan untuk pencegahan tromboemboli vena selama operasi dan untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal Selamaoperasi jantung terbuka. Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang memerlukan antikoagulan.Pelepasan heparin ke dalam darah yang tiba-tiba pada syok anafilaksis menunjukkan heparin mungkin berperan dalam imunologik.
2. Antikoagulan oral
     Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Untuk pencegahan,umumnya obat ini digunakan dalam jangka panjang. Terhadap trombosis vena, efek antikoagulan oral sama dengan heparin, tetapi terhadap tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral kurang efektif.Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan kecenderungan timbulnya tromboemboli,antara lain infark miokard, penyakit jantungrematik, serangan iskemia selintas, trombosis vena, emboli paru. Antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Efek toksik yang paling sering adalah perdarahan. Kontraindikasi pada penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan. Contoh obat: dikumarol, anisendion.
3. Antikoagulan pengikat ion kalsium
     Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsium menjadi kompleks kalsium sitrat. Bahan ini banyak digunakan dalam darah untuk transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis yang terlalu tinggi umpamanya pada transfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi jantung.Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di dalam tubuh). Natrium edetat mengikat kalsiummenjadi kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.Contoh obat: Natrium sitrat, Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya, Natrium edetat.

Permasalahan
1. Mengapa ada seseorang yang darahnya sukar membeku,apa yang menjadi penyebabnya? 
2. Bagaimana mekanisme kerja dari obat antikoagulan secara umum?
3. Bagaimana interaksi antara obat antikoagulan baik dengan makanan ataupun dengan obat lain ?

Referensi


Firani, N. K. 2018. Mengenali Sel-Sel Darah Dan Kelainan Darah, UB Press,            Malang.  

Handayani, W. Dan A.S. Haribowo. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan      Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi, Salemba Medika,       Jakarta.


Tambayong, J. 2000. Patofisiologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta.

Comments

  1. Hay widya. Saya akan menjawab permasalahan nomor 1. Gangguan pembekuan darah adalah kondisi yang mengganggu proses koagulasi. Gangguan koagulasi dapat menyebabkan perdarahan di dalam dan luar tubuh. Beberapa jenis gangguan ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah. Kebanyakan kasus gangguan koagulasi adalah kondisi genetik yang diwariskan dari orangtua ke anak. Namun, beberapa gangguan pembekuan darah dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti penyakit hemofilia. Penyakit ini merupakan penyebab darah sulit membeku.

    ReplyDelete
  2. Hi widya. Sy akan membantu menjawab pertanyaan diatas.. Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau tranfusi. Smg membantu

    ReplyDelete
  3. Haloo Widyaa , saya akan menjawab nomor 3. Tdak semua obat anti koagulan akan berinteraksi dengan zat yang sama, tetapi sejumlah makanan, jamu, dan obat-obatan tertentu dapat berinteraksi dengan obat antikoagulan sehingga harus dipantang selama penggunaannya.
    Salah satunya yaitu vitamin K.
    Vitamin K adalah nutrisi yang dapat menghambat efek dari beberapa antikoagulan, seperti warfarin. Konsumsi vitamin K dalam jumlah kecil mungkin masih diperbolehkan. Contoh sayuran yang mengandung vitamin K dalam kadar sedang - tinggi seperti kubis, brokoli, asparagus, selada, bayam, sawi hijau, lobak hijau.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

ANALGETIK

ANTIKONVULSI